Motor listrik adalah salah satu bagian yang paling penting dalam industri. Motor listrik di gunakan untuk menggerakkan berbagai mesin dan peralatan, seperti pompa, kompresor, dan conveyor.Untuk menjaga performa dan umur motor listrik, perlu di lakukan perawatan secara rutin agar standar vibrasi motor listrik tetap stabil.
Perlu di ketahui bahwa, salah satu hal penting yang perlu di perhatikan dalam perawatan motor listrik adalah vibrasi. Vibrasi adalah gerakan berputar atau bergetar yang tidak di inginkan. Vibrasi yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada motor listrik, seperti bearing yang rusak, rotor yang bengkok, dan gulungan yang terbakar. Untuk mencegah kerusakan tersebut, perlu di lakukan pengukuran vibrasi motor listrik secara rutin. Hasil pengukuran vibrasi motor listrik kemudian di interpretasikan sesuai dengan standStandar vibrasi motor listrik yang berlaku.
Standar Vibrasi Motor Listrik
Ada dua standar vibrasi motor listrik yang umum di gunakan, yaitu standar IEC (International Electrotechnical Commission) dan standar NEMA (National Electrical Manufacturers Association).
Standar IEC 60034-12-1:2006
Standar IEC 60034-12-1:2006 adalah standar internasional yang menetapkan batas maksimum vibrasi motor listrik untuk berbagai jenis motor dan kondisi operasi.
Jenis vibrasi motor listrik Standar IEC 60034-12-1:2006
Standar ini membagi vibrasi motor listrik menjadi dua jenis, yaitu vibrasi aksial dan vibrasi radial.
Vibrasi aksial
Vibrasi aksial adalah vibrasi yang terjadi di sepanjang sumbu motor listrik. Selain itu, vibrasi aksial dapat di sebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:
- Ketidakseimbangan rotor
- Kerusakan bearing
- Kerusakan poros
- Kesalahan pemasangan
Vibrasi radial
Vibrasi radial adalah vibrasi yang terjadi tegak lurus terhadap sumbu motor listrik. Selain itu, vibrasi radial dapat di sebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:
- Ketidakseimbangan rotor
- Kerusakan bearing
- Kerusakan poros
- Kesalahan pemasangan
- Kesenjangan udara yang tidak seragam
- Deformasi rotor
Batas maksimum vibrasi motor listrik
Batas maksimum vibrasi motor listrik menurut standar IEC 60034-12-1:2006 adalah sebagai berikut:
Jenis vibrasi | Frekuensi (Hz) | Amplitude (mm/s) |
Aksial | 10-1000 | 0,05-0,15 |
Radial | 10-1000 | 0,06-0,18 |
Interpretasi hasil pengukuran vibrasi motor listrik
Hasil pengukuran vibrasi motor listrik kemudian di interpretasikan sesuai dengan standar yang berlaku. Jika hasil pengukuran melebihi batas maksimum yang di tetapkan, maka perlu di lakukan tindakan perbaikan.
Berikut adalah interpretasi hasil pengukuran vibrasi motor listrik menurut standar IEC 60034-12-1:2006:
Amplitude (mm/s) | Kondisi |
0,05-0,15 | Normal |
0,15-0,25 | Peningkatan vibrasi |
0,25-0,50 | Vibrasi yang harus di waspadai |
>0,50 | Vibrasi yang harus segera di perbaiki |
Contoh kasus
Misalnya, sebuah motor listrik beroperasi pada frekuensi 50 Hz. Hasil pengukuran vibrasi aksial motor listrik tersebut adalah 0,20 mm/s.
Berdasarkan standar IEC 60034-12-1:2006, amplitudo vibrasi aksial motor listrik tersebut berada pada kategori “peningkatan vibrasi”. Hal ini berarti, motor listrik tersebut mengalami peningkatan vibrasi yang harus di waspadai.
Untuk mencegah kerusakan motor listrik, perlu di lakukan tindakan perbaikan, misalnya dengan menyeimbangkan rotor atau mengganti bearing.
Standar NEMA MG1-11:2016
Standar NEMA MG1-11:2016 adalah standar Amerika Serikat yang menetapkan batas maksimum vibrasi motor listrik untuk berbagai jenis motor dan kondisi operasi.
Jenis vibrasi motor listrik Standar NEMA MG1-11:2016
Standar ini membagi vibrasi motor listrik menjadi tiga jenis, yaitu vibrasi aksial, vibrasi radial, dan vibrasi frekuensi tinggi.
Vibrasi aksial
Vibrasi aksial adalah vibrasi yang terjadi di sepanjang sumbu motor listrik. Selain itu, vibrasi aksial dapat di sebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:
- Ketidakseimbangan rotor
- Kerusakan bearing
- Kerusakan poros
- Kesalahan pemasangan
Vibrasi radial
Vibrasi radial adalah vibrasi yang terjadi tegak lurus terhadap sumbu motor listrik. Selain itu, v ibrasi radial dapat di sebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:
- Ketidakseimbangan rotor
- Kerusakan bearing
- Kerusakan poros
- Kesalahan pemasangan
- Kesenjangan udara yang tidak seragam
- Deformasi rotor
Vibrasi frekuensi tinggi
Vibrasi frekuensi tinggi adalah vibrasi yang terjadi pada frekuensi tinggi, biasanya di atas 1000 Hz. Vibrasi frekuensi tinggi dapat di sebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:
- Kerusakan gulungan
- Kesenjangan udara yang tidak seragam
- Masalah elektronik
Batas maksimum vibrasi motor listrik
Batas maksimum vibrasi motor listrik menurut standar NEMA MG1-11:2016 adalah sebagai berikut:
Jenis vibrasi | Frekuensi (Hz) | Amplitude (mm/s) |
Aksial | 10-1000 | 0,08-0,20 |
Radial | 10-1000 | 0,10-0,25 |
Frekuensi tinggi | 1000-10000 | 0,002-0,005 |
Interpretasi hasil pengukuran vibrasi motor listrik
Hasil pengukuran vibrasi motor listrik kemudian di interpretasikan sesuai dengan standar yang berlaku. Jika hasil pengukuran melebihi batas maksimum yang di tetapkan, maka perlu di lakukan tindakan perbaikan.
Berikut adalah interpretasi hasil pengukuran vibrasi motor listrik menurut standar NEMA MG1-11:2016:
Amplitude (mm/s) | Kondisi |
0,08-0,20 | Normal |
0,20-0,35 | Peningkatan vibrasi |
0,35-0,70 | Vibrasi yang harus di waspadai |
>0,70 | Vibrasi yang harus segera di perbaiki |
Contoh kasus
Misalnya, sebuah motor listrik beroperasi pada frekuensi 50 Hz. Hasil pengukuran vibrasi aksial motor listrik tersebut adalah 0,25 mm/s.
Berdasarkan standar NEMA MG1-11:2016, amplitudo vibrasi aksial motor listrik tersebut berada pada kategori “peningkatan vibrasi”. Hal ini berarti, motor listrik tersebut mengalami peningkatan vibrasi yang harus di waspadai.
Untuk mencegah kerusakan motor listrik, perlu di lakukan tindakan perbaikan, misalnya dengan menyeimbangkan rotor atau mengganti bearing.
Perbandingan standar IEC 60034-12-1:2006 dan NEMA MG1-11:2016
Secara umum, standar IEC 60034-12-1:2006 dan NEMA MG1-11:2016 memiliki kesamaan dalam hal pembagian jenis vibrasi dan batas maksimum vibrasi. Namun, terdapat beberapa perbedaan antara kedua standar tersebut, yaitu:
Frekuensi batas
Standar IEC 60034-12-1:2006 menetapkan batas maksimum vibrasi hingga frekuensi 1000 Hz, sedangkan standar NEMA MG1-11:2016 menetapkan batas maksimum vibrasi hingga frekuensi 10000 Hz.
Interpretasi hasil pengukuran
Standar IEC 60034-12-1:2006 membagi hasil pengukuran vibrasi menjadi tiga kategori, yaitu normal, peningkatan vibrasi, dan vibrasi yang harus segera di perbaiki. Namun, standar NEMA MG1-11:2016 membagi hasil pengukuran vibrasi menjadi empat kategori, yaitu normal, peningkatan vibrasi, vibrasi yang harus di waspadai, dan vibrasi yang harus segera di perbaiki.
Standar IEC 60034-12-1:2006 dan NEMA MG1-11:2016 merupakan standar yang dapat di gunakan untuk menilai kondisi vibra
Tindakan perbaikan
Tindakan perbaikan yang dapat di lakukan antara lain:
Mengganti bearing
Bearing adalah komponen yang berfungsi untuk menopang poros motor listrik. Bearing yang rusak dapat menyebabkan vibrasi yang berlebihan. Untuk mengatasi hal ini, perlu di lakukan penggantian bearing.
Penggantian bearing harus di lakukan oleh teknisi yang berpengalaman. Hal ini untuk memastikan bahwa bearing yang di pasang memiliki ukuran dan spesifikasi yang sesuai.
Menyeimbangkan rotor
Rotor adalah komponen yang berputar dalam motor listrik. Rotor yang tidak seimbang dapat menyebabkan vibrasi yang berlebihan. Untuk mengatasi hal ini, perlu di lakukan penyeimbangan rotor.
Penyeimbangan rotor dapat di lakukan dengan berbagai metode, antara lain:
- Penyeimbangan statis
- Penyeimbangan dinamis
Penyeimbangan statis di lakukan dengan cara memasang rotor pada alat penyeimbangan statis. Alat ini akan mengukur ketidakseimbangan rotor dan kemudian memberikan tanda untuk menghilangkan ketidakseimbangan tersebut.
Penyeimbangan dinamis di lakukan dengan cara memasang rotor pada alat penyeimbangan dinamis. Alat ini akan mengukur ketidakseimbangan rotor dan kemudian memberikan tanda untuk menghilangkan ketidakseimbangan tersebut.
Memperbaiki gulungan
Gulungan adalah komponen yang berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Gulungan yang rusak dapat menyebabkan vibrasi yang berlebihan. Untuk mengatasi hal ini, perlu di lakukan perbaikan gulungan.
Perbaikan gulungan harus di lakukan oleh teknisi yang berpengalaman. Hal ini untuk memastikan bahwa gulungan yang di perbaiki memiliki kualitas yang baik.
Berikut adalah beberapa contoh kerusakan gulungan yang dapat menyebabkan vibrasi berlebihan:
- Kerusakan isolasi
- Kerusakan kawat
- Penyusutan kawat
Tindakan perbaikan yang di lakukan untuk mengatasi vibrasi motor listrik harus di sesuaikan dengan penyebab vibrasi tersebut. Jika penyebab vibrasi adalah bearing yang rusak, maka perlu di lakukan penggantian bearing. Jika penyebab vibrasi adalah rotor yang tidak seimbang, maka perlu di lakukan penyeimbangan rotor. Namun, jika penyebab vibrasi adalah gulungan yang rusak, maka perlu di lakukan perbaikan gulungan.
Rekomendasi Distributor Spare Part dan Mesin
Untuk mendapatkan spare part dan mesin berkualitas, Anda dapat menghubungi PT Parsial Dua Teknik. PT Parsial Dua Teknik adalah Distributor Spare Part dan Mesin terpercaya yang telah berpengalaman lebih dari 20 tahun.
PT Parsial Dua Teknik menyediakan berbagai jenis spare part dan mesin, termasuk motor listrik. Spare part dan mesin yang di sediakan PT Parsial Dua Teknik memiliki kualitas terbaik dan garansi resmi.
Alamat: PT Parsial Dua Teknik
Hubungi Sekarang!