Cara Menentukan Spesifikasi Komponen Instalasi Motor Listrik

Dalam dunia kelistrikan, seringkali kita dihadapkan pada tugas menentukan spesifikasi komponen instalasi motor listrik 3 fasa DOL starter. Pertanyaan-pertanyaan seputar berapa seting amper proteksi yang harus dipasang, berapa KHA kabel yang dibutuhkan, jenis kontaktor yang tepat, dan pertanyaan lainnya seringkali muncul.

Artikel ini bertujuan untuk memberikan panduan dan pemahaman yang lebih baik tentang hal ini dengan mengacu pada PUIL 2000 serta sumber lainnya, sehingga penentuan spesifikasi komponen dapat memenuhi standar dan aturan yang berlaku.

DOL-min

Pemutus Sirkit Motor

Pemutus sirkit motor merupakan komponen penting yang berfungsi sebagai proteksi keseluruhan instalasi. Dalam pemilihan gawai proteksi ini, kita dapat memilih antara gawai proteksi pengaman lebur (seperti sikring) atau gawai proteksi bukan lebur (seperti MCB). Untuk gawai proteksi bukan lebur, PUIL 2000 menetapkan persyaratan tertentu yang harus dipenuhi.

Misalnya, jika kita menggunakan MCB 3 fasa, seting MCB harus didasarkan pada jenis motor yang diinstalasi dan arus nominal motor yang tertera pada name plate motor. PUIL 2000 memberikan panduan untuk menentukan seting arus MCB yang tepat.

PUIL 2000 hal 183 mcb vs fuse-min

Nilai KHA Penghantar

KHA (Kuat Hantar Arus) dari penghantar atau kabel yang digunakan pada instalasi motor harus dipertimbangkan dengan baik. Nilai KHA ini harus setidaknya 125% dari arus pengenal beban penuh.

Selain itu, harus memastikan penghantar yang digunakan memiliki penampang yang cukup untuk menghindari penurunan tegangan yang berlebihan. Penentuan nilai KHA ini penting untuk memastikan keamanan dan performa instalasi.

Spesifikasi Kontaktor

Spesifikasi kontaktor mencakup tipe kontaktor yang digunakan, tegangan coil kontaktor, dan kapasitas arus minimal yang harus dimiliki oleh kontaktor. Tabel ukuran dan tipe kontaktor dapat digunakan sebagai panduan.

Pemilihan tipe kontaktor harus sesuai dengan jenis motor yang diinstalasi. Misalnya, motor rotor lilit memerlukan tipe kontaktor AC 2, sementara motor sangkar memerlukan tipe kontaktor AC 3. Tegangan coil kontaktor harus disesuaikan dengan tegangan rangkaian kontrol dari instalasi motor.

Seting Thermal Over Load (TOL)

Pemasangan Thermal Over Load (TOL) pada instalasi motor bertujuan untuk melindungi motor dari beban berlebih yang dapat merusaknya. TOL bekerja berdasarkan suhu panas yang dihasilkan oleh arus motor yang melebihi batas tertentu. TOL berbeda dari gawai proteksi MCB yang melindungi seluruh instalasi menuju motor. Penentuan seting arus TOL juga bergantung pada jenis motor dan harus berdasarkan pada arus nominal motor. Nilai seting arus TOL berkisar antara 150% hingga 250% dari arus nominal motor.

Demikianlah panduan tentang cara menentukan spesifikasi komponen instalasi motor listrik 3 fasa DOL starter. Artikel ini juga berlaku untuk motor dengan pengasutan selama mengikuti literatur tabel dari PUIL 2000 yang sudah disertakan.

Penting untuk selalu merujuk pada standar dan regulasi yang berlaku serta memahami karakteristik motor yang akan diinstalasi.

Dengan memahami aspek-aspek ini, kita dapat memastikan instalasi motor listrik beroperasi dengan aman dan efisien sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan. Silahkan berikan saran, masukan, atau koreksi melalui kolom komentar. Terima kasih.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat membantu mengatasi kesulitan dalam menentukan spesifikasi komponen instalasi motor listrik.