Daya Listrik
Daya listrik adalah konsep yang sangat penting dalam dunia teknik listrik. Bagi industri dan manufaktur, pemahaman yang mendalam tentang daya listrik, terutama dalam konteks tiga fasa, sangat penting. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan dengan lebih rinci dan mendalam tentang rumus daya listrik tiga fasa, serta mengapa rumus ini tetap konsisten dalam berbagai konfigurasi beban 3 fasa.
Daya Listrik 1 Fasa dan 3 Fasa
Sebelum kita memasuki pembahasan tentang rumus daya listrik tiga fasa, mari kita memahami dasar dari rumus daya listrik satu fasa. Rumus ini melibatkan konsep segitiga daya dan melibatkan faktor daya (cos phi), daya semu (S, dalam Volt-Ampere atau VA), dan daya reaktif (VAR). Dengan rumus ini, kita dapat menghitung daya listrik pada sistem satu fasa.
Rumus Daya Listrik 1 Fasa
P1 = V × I × Cos φ
- Daya atau Tenaga dimana satuan nya watt
- Voltage atau Tegangan dimana satuan nya volt
- Intensitas atau biasa di sebut Arus yang tegangan nya ampere
- Cos φ yang pada listrik 1 fasa nilai nya adalah 1
Namun, ketika kita berpindah ke sistem tiga fasa, rumus daya listrik lebih kompleks karena melibatkan tiga fase yang berinteraksi. Rumus dasar daya listrik tiga fasa adalah sebagai berikut:
Hubungan Bintang (Star) dan Delta
Semua rumus daya listrik tiga fasa bergantung pada hubungan beban tiga fasa seperti motor listrik tiga fasa atau transformator tiga fasa. Namun, perbedaan utama terletak pada koneksi beban ini, yaitu apakah beban terhubung dalam konfigurasi bintang (star) atau delta (segitiga). Pertanyaan yang sering muncul adalah apakah rumus daya listrik tiga fasa akan berbeda tergantung pada konfigurasi ini.
Formula Daya atau Tenaga Motor Star (Bintang)
Pada sambungan gulungan tembaga motor star dapat dikerjakan dengan menyambungkan dari setiap pasang ujung kabel menjadi 1, contoh nya bila kita namakan sebut pasang gulungan itu U-X, V-Y dan W-Z, jadi ujung gulungan XYZ di sambung menjadi 1, atau bila kita sebut dengan penamaan yang berbeda jadi U1-U2, V1-V2, W1-W2, jadi ujung sambungan U2V2W2 di gulung menjadi1. Boleh saja pembaca membuat penamaan sambungan ini menggunakan standar penyebutan yang berbeda, yang penting prinsip sambungan nya kita pahami dan ingat.
- VL ialah voltage line ke line
- Vph ialah voltage untuk setiap 1 gulungan motor
- IL ialah Ampere yang mengalir dalam 1 gulungan motor
Jadi pada sambungan gulungan motor star atau bintang ( Y ) menjadi :
VL = √3 × Vph
Vph ialah garis V ke netral jadi untuk mendapatkan VL timbul faktor kali √3
Atau :
- Vph = (1/√3) x VL
- Iph = IL
Pada gambar Iph serial tidak cabang dengan IL jadi IL = Iph.
sebelum kita membahas hal selanjutnya coba baik nya kita pahami terlebih dahulu 2 persamaan sambungan gulungan bintar di atas ya saudara saudara.
Sebelum kita melanjutkan ke pembahasan selanjutnya, baik nya kita coba mengetest tentang bagaimana korelasi formula antara 3 phase dengan 1 phase.
- 3 phase = √3 x 1 phase
- 3 phase = 3 x 1 phase
Nomor berapa pendapat yang benar?Â
Berdasarkan pengalaman saya dilapangan menanyakan secara obrolan, banyak dari rekan atau engineer lapangan menjawab dengan opsi no 1 kalau, 3 phase = √3 x 1 phase
kita harus mengacu pada formula yang benar, dengan menggunakan: P3 = √3 × V × I × Cos φ
Formula Daya atau Tenaga Motor Delta (Δ)
Di sambungan gulungan ini biasa di kerjakan dengan menyambungkan salah 1 pangkal atau ujung setiap pasang gulungan ke salah 1 ujung gulungan tembaga lainnya, contoh nya bila penyebutan gulungan itu ialah U-X, V-Y, W-Z, jadi pankal atau ujung gulungan yang di sambung ialah Uz, Vx, WY, atau bila penyebutan gulungan ialah U1W2, V1U2, W1V2, Boleh saja saudara lakukan bila penyebutan nya menggunakan istilah yang berbeda, terpenting prinsip kerja nya mudah kita ingat dan mengerti
Vph = VL
Iph = (1/√3) × IL
Dalam hal ini, kita dapat menggunakan rumus daya listrik tiga fasa dengan beban hubungan delta:
3 phasa = 3 × 1 phasa = √3 × VL × IL × Cos φ
Konversi dan Keselarasan Daya Listrik
Penting untuk diingat bahwa rumus daya listrik tiga fasa tergantung pada konversi yang benar antara V phase (Vph) dan V line to line (VL), serta antara I phase (Iph) dan I line (IL). Faktor √3 yang muncul dalam rumus adalah hasil dari proses perhitungan yang lebih mendalam dan kadang-kadang mungkin tampak membingungkan. Namun, ini adalah bagian integral dari matematika listrik yang telah diperiksa dan diuji selama bertahun-tahun.
Dengan rumus-rumus yang diberikan, kita dapat mengonversi antara berbagai besaran seperti VL, Vph, IL, dan Iph, sehingga kita dapat menerapkan rumus daya listrik tiga fasa dengan benar terlepas dari konfigurasi beban.
Kesimpulan Rumus Daya Listrik 3 Fasa
Dalam kesimpulan, kita bisa menyatakan bahwa rumus daya listrik tiga fasa adalah konsisten, tidak peduli apakah beban terhubung dalam konfigurasi bintang atau delta. Rumus ini adalah:
P3phasa = √3 × VL × IL × Cos φ
Semua mesin dan sistem listrik tiga fasa mengikuti prinsip ini, memudahkan perhitungan, analisis, dan perancangan sistem listrik industri yang andal. Pemahaman yang kuat tentang konsep ini sangat penting dalam dunia teknik listrik, karena membantu memastikan kehandalan dan efisiensi sistem listrik yang digunakan di berbagai industri.
Terima kasih telah membaca artikel ini. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau ingin berbagi pemikiran Anda, silakan tinggalkan komentar di bawah ini. Kami akan senang mendengar dari Anda!